Senin, 13 Oktober 2008

Artis Berjubel di partai besar
PNI Marhaenisme tolak Caleg Artis

  JAKARTA - Lebih dari 50 artis menjadi Calon Legislatif (Caleg) dicalonkan Parpol besar yang diumumkan Komisi Pemiluhan Umum (KPU). Melihat kenyatan PNI Marhaenisme tidak gentar. Sebab Caleg PNI diutamakan adalah kader atau amsyarakat yang ingin berjuang membela rakyat bersama PNI Marhaenisnme.
“PNI Marhaenisme punya konsep tentang pencaolnan Caleg. PNI tidak berselera untuk menjadikan artis sebagai Caleg. Masih banyak kader PNI yang bisa jadi Caleg. Buat manfaatnya Caleg artis? Kalau artis itu kader PNI itu tak masalah,” Kata Pemenangan Pemilu (PAPPU) DPP PNI Marhaenisme Drs. Yan Melani Ali  Asli menjelaskan.
   Para artis itu diantaranya Thessa Kaunang, Ricky Jo, Tamara Geraldine, Ronny Pangemanan (komentator bola di TV), Jeremy Thomas, Tantowi Yahya, Nurul Arifin,   Venna Melinda, Tere, Angelina Sondakh, Adjie Massaid, Miing Bagito, Rieke Dyah Pitaloka, Eddo Kondologit, Sonny Tulung, Wulan Guritno,  Marini Zumarnis,  Eko Patrio,  Ikang Fawzi,  Eka Sapta,  Lucky Artadipraja,  Intan Sevilla,  Poppy Maretha,  Irene Librawati,  Derry Drajat,  Adrian Maulana,  Raslina Rasyidin,  Tito Soemarsono,  Maylaffayza,  Mandra,   Mara Karma,  Cahyono,  Krishna Mukti, Henidar Amroe, Ratih Sanggarwati, Okky Asokawati, Feryy Irawan, Evi Tamala, Mieke Wijaya, Emilia Contessa, Marissa Haque, Kristina, Gusti Randa, Anwar Fuadi, Elsa Syarif (pengacara kondang) dan Mutiara Sani.
   Ketua Panitia Pemenangan Pemilu PNI Marhaenisme Drs. Yan Melani Ali Asli tak kecewa partainya tak ada artis. Menurutnya, artis itu tak punya nilai juang. “Perjuangan itu kristalisasi keringat. Apakah artis mau berkeringat di partai? Belum tentu juga mereka mau berkeringat untuk rakyat jika jadi anggota dewan,” cetusnya.
  Bahkan Drs. Yan Melani Ali Asli meragukan loyalitas para artis bila duduk di legislatif. Pridoe Pemilu 2004-2009 ada beberapa artis yang duduk di legislatif telah membuktikan. Para artis itu “tak berbunyi” selama di DPR. Bukan urusan negara atau rakyat yang membuat mereka besar, melainkan karena gosip dan beritanya pun di infotainmen.
  “Simak saja, apakah ada artis yang bersuara lantang membela rakyat? Sangat jarang sekali mereka bicara soal rakyat. Kalaupun ada pemberitaan tentang artis di legislatif, beritanya ditayangan di infotainmen. Itu alasannya, mengapa PNI Marhaenisme kurang begitu berminat menjadi artis sebagai Caleg,” papar Yan Melani Ali Asli. (amrs)



Tidak ada komentar: