Senin, 24 Maret 2008

Kaum Marhaenis, Bersatulah!


     Sukmawati Sukarno tampak lebih kental sebagai anak ideologis Bung Karno. Partai yang didirikan dan dipimpin-nya diberi nama Partai Nasional Indonesia (PNI) Marhaenisme, dideklarasi-kan 20 Mei 2002. PNI Marhaenisme, kata Sukmawati, merupakan kelanjutan dari PNI yang didirikan oleh ayahnya Bung Karno, Bapak Marhaenisme, Presiden RI pertama, Bapak Bangsa Indonesia, Proklamator Kemerdekaan Indonesia, bersama kawan-kawannya pada 4 Juli 1927 jauh sebelum Indonesia merdeka. PNI Marhaenisme menetapkan “Marhaenisme Ajaran Bung Karno” sebagai asas partai. Sejarah membuktikan PNI semenjak didirikan merupakan partai sejati, partai progresif revolusioner, anti kapitalisme, anti imperialisme, dan anti kolonialisme. Partai itu berjuang untuk kejayaan rakyat, bangsa, dan negara Republik Indonesia.
Selama 32 tahun rezim Orde Baru berkuasa, dengan segala cara, telah terjadi de-Sukarnoisasi termasuk melumpuhkan Partai Nasional Indonesia. Untuk itulah Sukmawati hadir mengaktualkan kembali relevansi paham marhaenisme agar menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bangsa baik dalam ucapan maupun perbuatan lewat pendirian partai PNI-Marhaenisme.
     PNI-Marhaenisme merupakan kelanjutan dari Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan oleh ayahnya Bung Karno, Bapak Marhaenisme, Presiden Republik Indonesia pertama, Diah Mutiara Sukmawati Sukarnoputri lahir di Jakarta, 26 Oktober 1951. Bersuamikan Muhammad Hilmy, dia dikaruniai tiga orang anak yang sudah beranjak dewasa. Sehari-hari Sukmawati bergelut sebagai politisi, artis, dan pengusaha swasta. Sebagai ketua umum partai dia aktif berpolitik. Sebagai artis dia antara lain menulis cerita film, menulis puisi, dan menulis atau menyadur buku-buku. Tahun 2003 dia sukses meluncurkan buku Sarinah saduran dari karangan ayahnya sendiri Bung Karno. Buku itu berisi pokok-pokok perjuangan perempuan Indonesia sepanjang perjalanan bangsa. Setiap diskusi, seminar, atau pertemuan yang membahas hak-hak politik dan budaya berikut peranan wanita Indonesia dalam berbangsa dan bernegara.